Sudah Tidak Ada Turis di Tiga Gili, Evakuasi Wisatawan Telah Selesai

Sudah Tidak Ada Turis di Tiga Gili, Evakuasi Wisatawan Telah Selesai
Sudah Tidak Ada Turis di Tiga Gili, Evakuasi Wisatawan Telah Selesai. Proses evakuasi wisatawan, pekerja, dan warga di kawasan wisata Kepulauan Gili yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah selesai dilakukan.
Sejak Selasa (7/8/2018) pagi, Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama TNI AL dan Polisi Air dan Udara (Polairud) lakukan penyisiran di tiga Gili untuk memastikan wisatawan dapat selesai dievakuasi hari ini.

“Intinya proses evakuasi selesai. Setelah tadi malam sampai subuh tadi kami lakukan penyisirian,” ungkap Ketua Tim Crisis Center di Lombok, Guntur Sakti.

Evakuasi terakhir telah dilakukan terhadap 100 wisatawan mancanegara (wisman) dari Gili Air dengan menggunakan kapal Polisi Air menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.
Sementara di Gili Trawangan sudah tidak ada lagi aktivitas evakuasi.

Guntur menjelaskan proses evakuasi dari tiga gili melalui jalur laut, darat, dan udara.
Untuk mereka yang dievakuasi melalui jalur laut, sudah diberangkatkan sejak Senin (6/8/2018) malam dari Pelabuhan Bangsal menuju Pelabuhan Benoa.

“Hari ini dinyatakan pemberangkatan seluruh wisatawan di tiga Gili terakhir 16.30 WITA. Lebih 190 orang menggunakan kapal Patagonia. Itu adalah kapal terakhir yang berangkat dari Pelabuhan Bangsal ke Bali,” papar Guntur.

Ia mengatakan kondisi tiga gili di Lombok saat ini tak ada turis.

Adapun evakuasi telah dilakukan sejak Senin dan ada sekitar lebih dari 7.000 ribu orang yang dievakuasi dari ketiga Gili.

Dalam proses evakuasi, TCC Kemenpar menerjunkan petugas yang terbagi dalam tiga tim yaitu Tim Gili, Tim Posko Dinasparprov, dan Tim Bandara LOP di Bandara Internasional Lombok untuk memberikan bantuan langsung di lapangan.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi kepada semua pihak dalam membantu kelancaran evakuasi wisatawan atas musibah gempa Lombok, termasuk kepada maskapai penerbangan yang menambah penerbangan ekstra.

“Kemenpar akan memberikan insentif kepada airlines bila load factor-nya kurang dari 80%. Dengan demikian kita harapkan pelayanan kepada wisatawan di Bandara Internasional Lombok akan lebih baik,” ujar Arief.

Comments

Popular posts from this blog

Kini Pedagang Tahu Bulat Pilih Berjualan Telur Gulung

Ini Harga Tiket Masuk di Museum Angkut di Solo